I Love Her

ANIME AIKATSU

THUNDERSTROM

5 power

NAME IS BLOG

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Saturday, October 22, 2016

APLIKASI BLOG THUNDERSTROM

Blog Thunderstrom sekarang ada aplikasinya ini untuk memudahkan anda mendownload film di Film Di Thunderstrom
tanpa basa basi lagi ini linknya



FILE SIZE : 4,5MB
LINK

Nine Lives (2016) BluRay


Released
5 August 2016 (USA)
Country France | China
Language
English
Genres
Comedy | Family | Fantasy
Director
Barry Sonnenfeld
Writers
Gwyn Lurie, Matt Allen | 3 more credits »
Starcast
Kevin Spacey, Jennifer Garner, Robbie Amell | See full cast & crew »
Rating
imdb-icon.gif 4.6/10

Sinopsis:
Film NINE LIVES bercerita tentang seorang pengusaha yang gila kerja. Hari-harinya selalu diisi dengan bekerja dan terus bekerja. Baginya tak ada hari yang tak diisi dengan bekerja. Hal tersebut lantas membuat dirinya menjadi memiliki jarak dengan keluarganya sendiri. Walaupun begitu, ia tetap menikmati pekerjaannya tersebut.
Hingga suatu hari, pria tersebut mengalami sebuah kecelakaan yang tak sengaja mengakibatkan dirinya berada dalam tubuh seekor kucing rumah milik keluarganya. Kini ia tak bisa lagi bekerja seperti dahulu, dan hidup layaknya seekor kucing. Selagi ia berada dalam tubuh seekor kucing, ia belajar mengenai menghabiskan waktu dengan keluargnya.








FILE SIZE : 253MB


Friday, October 21, 2016

Sausage Party (2016) BluRay


Released
12 August 2016 (USA)
Country USA
Language
English
Genres
Animation | Adventure | Comedy
Directors
Greg Tiernan, Conrad Vernon
Writers
Kyle Hunter (screenplay), Ariel Shaffir (screenplay) | 5 more credits »
Starcast
Seth Rogen, Kristen Wiig, Jonah Hill | See full cast & crew »
Rating
imdb-icon.gif 6.7/10


SINOPSIS:Film Sausage Party bercerita tentang sekelompok tokoh yang mencari dan berusaha menemukan Sosis guna mengungkap keberadaannya.  setelah mereka jatuh kedalam keranjang belanjaan , pada saat itu barulah mereka memulai perjalana yang penuh bahaya yang harus mereka lewat. mereka harus kembali ke gang sebelum tanggal 4 juli.



FILE SIZE :250MB

Subtitle: br.sausgprty.2016.zip | More
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: ElHeisenberg

Robinson Crusoe (2016) BluRay

Hasil gambar untuk ROBIN COURSE WILD LIFE 2016
 
Released
 9 September 2016 (USA)
Country Belgium | France
Language
English | French | German
Genres
Animation | Adventure | Comedy | Family
Directors
Vincent Kesteloot, Ben Stassen
Writer
Domonic Paris
Starcast
Matthias Schweighöfer, Kaya Yanar, Ilka Bessin | See full cast & crew »
Rating
imdb-icon.gif 5.3/10

ROBINSON CRUSOE (The Wild Life) bercerita tentang Tuesday, seekor burung kakaktua yang tinggal bersama dengan hewan lainnya. Tuesday memiliki cita-cita untuk menjelajahi dunia. Pasca diterpa badai kencang, Tuesday dan temannya menemukan sosok asing di pantai, Robinson Crusoe. Tuesday segera melihat Crusoe sebagai tiket keluar dari pulau itu untuk menjelajah ke daratan lain. Sebaliknya, kunci keselamatan Crusoe ada di tangan Tuesday dan kawan-kawan.
Awalnya tidak mudah, namun perlahan hidup mereka berjalan dengan harmonis sampai kemunculan dua kucing liar yang ingin menguasai pulau. Pertempuran pun terjadi melawan para kucing, sampai akhirnya Crusoe dan para hewan menemukan kekuatan sesungguhnya dari persahabatan.
 

FILE SIZE; 256MB


Subtitle: br.robnsoncrsoe.2016.zip | More
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: De_PLaYBoX

Thursday, October 20, 2016

loGO Thunderstrom


LIGHTS OUST {2016} BLUERAY

/>
movieinfo.png
Released
22 July 2016 (USA)
Country USA
Language
English
Genres
Horror | Thriller
Director
David F. Sandberg
Writers
Eric Heisserer (screenplay), David F. Sandberg (based on the short film by)
Starcast
Teresa Palmer, Gabriel Bateman, Maria Bello | See full cast & crew »
Rating
imdb-icon.gif6.6/10
Review:
Apa hal pertama yang terlintas di pikiran kamu ketika berbicara tentang kondisi gelap? Banyak memang, salah satunya adalah hantu. Ketika kamu dalam perjalanan pulang di malam hari dan melewati tempat gelap kamu tiba-tiba merasa ada “sesuatu” mengikuti di belakang kamu, kamu berhenti kemudian dengan menggunakan cahaya dari smartphone mencoba mengecek dan tidak ada apapun di belakangmu, namun ketika kembali melangkah maju perasaan sedang “diikuti” itu kembali muncul. Produced by the man behind The Conjuring, Insidious, and Furious 7, ‘Lights Out’ berhasil memanfaatkan dan mengolah dengan baik kegelapan tadi menjadi sebuah sajian horror yang menyenangkan. ‘The Ring’ married ‘A Nightmare on Elm Street’, it’ll make you think twice before turning the lights out.

FILE SIZE 234MB+-
Subtitle: br.lightsout.2016.zip | More
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Lebah Ganteng

Sunday, October 16, 2016

Ice Age 5: Collision Course (2016) WEB-DL + Subtitle Indonesia MP4

 
ice-age-collision-course.jpg
movieinfo.png
Released
22 July 2016 (USA)
CountryUSA
Language
English
Genres
Animation | Adventure | Comedy
Directors
Mike Thurmeier, Galen T. Chu
Writers
Michael J. Wilson (screenplay), Michael Berg (screenplay) | 2 more credits »
Starcast
Ray Romano, Denis Leary, John Leguizamo | See full cast & crew »
Rating
imdb-icon.gif5.7/10
Review:
Secara logika jika kamu masih berhasil memperoleh keuntungan dari produk atau jasa yang kamu hasilkan atau lakukan sebenarnya wajar jika kamu tidak berniat untuk melakukan sebuah perubahan. Mencoba menjadi lebih baik tapi dengan risiko merugi atau meneruskan formula yang sama dan telah terbukti menguntungkan? Sudah sejak film kedua Blue Sky Studios menerapkan cara opsi pertama, recycling terhadap Ice Age dengan mengandalkan pesona karakter dengan aksi hyperactive mereka. Tiga film penerus Ice Age sebelumnya tidak semuanya terasa kurang menyenangkan, namun mayoritas dari mereka tidak berhasil berada di level yang sama dengan Ice Age. Ice Age: Collision Course?
Ketika mencoba mengubur biji pohon ek kesayangannya agar tidak dicuri Scrat justru mengaktifkan sebuah pesawat luar angkasa lewat aksinya itu. Pesawat tersebut membawanya ke ruang angkasa di mana ia mulai menciptakan kekacauan. Akibat ulah yang dilakukan oleh Scrat beberapa meteor sedang bergerak mengarah menuju ke bumi. Hal tersebut memaksa Manny (Ray Romano) berserta istrinya Ellie (Queen Latifah), Peaches (Keke Palmer) dan tunangannya Julian (Adam DeVine), Sid (John Leguizamo) bersama pacarnya Francine (Melissa Rauch), serta Diego (Denis Leary) terpaksa meninggalkan rumah mereka untuk menyelamatkan diri.
Hanya itu? Iya, hanya itu masalah di sinopsis tadi, meteor datang dan The Herd kembali dihadapkan pada berbagai rintangan. Sebenarnya bukan masalah karena empat film terdahulunya dari segi cerita juga tidak terasa special tapi dengan budget $324 juta berhasil menghasilkan box-office sebesar $2,8 Milyar. Sejak film ketiga sudah tidak lagi menaruh ekspektasi pada entri terbaru Ice Age film series untuk membawa franchise ini bergerak naik secara kualitas, hanya datang dan berharap “kekacauan” yang diberikan mampu menghibur seperti dua film pertama Ice Age. Tapi sayangnya yang terjadi justru sebaliknya, kemampuan menghibur setiap film Ice Age terbaru sejak 'Ice Age: The Meltdown' berada di grafik menurun. Presentasi visual yang menarik dengan parade warna-warni masih ada, berbagai kekonyolan slapstick tidak menjadi masalah, tapi pesona 'Ice Age: Collision Course' tidak pernah terasah. Yang tersisa hanya seekor sapi perah kekurangan nutrisi yang tidak lagi menghasilkan susu yang enak dan segar.
Dengan durasi 94 menit tidak banyak atau mungkin lebih tepatnya tidak ada hal baru yang benar-benar menarik di Ice Age: Collision Course, jika kamu sudah menonton Ice Age: Continental Drift maka ini akan terasa seperti film tersebut dengan topeng baru. Wajar memang karena pola film Ice Age selalu mengikuti arah dan sasaran yang sama sejak awal, tapi yang menjengkelkan adalah di film ini sutradara Mike Thurmeier bersama tim produksi seperti tidak tertarik untuk mengambil risiko bahkan dalam jumlah mini sekalipun. Akibat terlalu akrab 'Ice Age: Collision Course' seperti tidak memiliki ruang untuk kejutan yang tampil menarik, hal utama yang diharapkan dari film ini. Karakter eksentrik tampil di dalam zona aman dan nyaman mereka, tidak ada "konsekuensi" yang menantang membuat pesona karakter kerap terasa datar. Dampaknya kecerian yang diberikan film ini mini, bahkan bertemu dengan lelucon yang lucu dapat dihitung dengan jari tangan.
Ice Age: Collision Course punya usaha menghadirkan lelucon yang tidak buruk tapi hasil yang diciptakan lebih sering berada di zona ambigu, mayoritas berada di antara lucu dan tidak lucu. Dari fart jokes hingga slapstick lelucon terbaik dari Ice Age: Collision Course hanya berhasil menggelitik, banyak dari mereka yang sebenarnya bisa menjadi lucu tapi seperti kurang bumbu. Usaha bermain dengan referensi pop culture seperti misalnya 2001 - A Space Odyssey juga terasa kurang oke. Masalah terbesar hadir dari karakter yang di sini seperti saling berebut panggung utama untuk meraih atensi. Tidak hanya karakter utama namun karakter lainnya kini mendapat kesempatan yang lebih besar di layar, kehadiran mereka sayangnya membuat alur cerita dipenuhi “ketidakjelasan,” Ice Age: Collision Course terasa seperti kumpulan sketsa dari berbagai individu yang tidak semuanya berhasil tampil menarik.
Jika dibandingkan dengan 'Ice Age: Continental Drift' secara materi film ini terasa lebih baik, tapi sayangnya tidak ada penekanan serta arah yang jelas dan kuat, tidak ada fokus yang kuat. Seandainya ada “batasan” yang jelas mungkin berbagai aksi konyol yang dilakukan karakter bisa menghasilkan hit yang lebih oke ketimbang aksi bermain-main mereka itu yang terasa terlalu "kasar" untuk terintegrasi kedalam plot dan narasi. Ini bukan seperti yang ingin narasi dan plot dengan kualitas yang lebih baik tapi seandainya ada jalur dan alur yang lebih jelas dan menarik berbagai kekonyolan yang dilakukan oleh karakter dapat terasa lebih menarik. Interaksi antar karakter miskin tik-tok yang lucu, berbagai isu kecil juga terasa mentah dan kosong. Plot petualangan memang berhasil menampilkan berbagai ide tapi kombinasi yang dihasilkan tidak membuat aksi hyperactive karakter konsisten terasa menghibur.
Mereka bilang ini film terakhir di Ice Age film series, semoga ini benar-benar sebuah one last ride. Visually good dengan ide yang cukup menarik, Ice Age: Collision Course memiliki banyak kesempatan untuk tampil lucu dan menghibur sayangnya keceriaan yang mereka hadirkan terasa terlalu biasa dan sebagai sebuah kesatuan kurang fit satu sama lain. Cerita yang terlalu biasa tidak masalah, itu sudah hadir sejak film ketiga, tapi presentasi yang terlalu “polos” dan tidak imajinatif merupakan sebuah masalah yang mengganggu. Narasi yang lelah bersama aksi slapstick dan hyperactive tanpa pesona dan punch yang konsisten menarik, dare I say 'Ice Age: Collision Course' merupakan imitasi paling lemah di antara imitasi Ice Age lainnya. So long The Herd, and Scrat. Segmented.
Sumber
Ice%2BAge%2BCollision%2BCourse-Animation
Ice%2BAge%2BCollision%2BCourse-Animation
Ice%2BAge%2BCollision%2BCourse-Animation
banner-appwal.jpg

 

UCERCLOUD

Subtitle: dl-iceage5clsmcrs-2016.zip | More
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: EveryAgent

Suicide Squad(2016) HDRip


Released
 5 August 2016 (USA)
CountryUSA
Language
English | Japanese | Spanish
Genres
Action | Adventure | Fantasy | Sci-Fi
Director
 David Ayer
Writer
 David Ayer
Starcast
 Will Smith, Jared Leto, Margot Robbie | See full cast & crew »
Rating
imdb-icon.gif 6.7/10
Review:
Akhirnya mereka tiba, salah satu dari sekian banyak highly anticipated film tahun ini, menilik teaser yang ia lempar juga menyandang status dan hype sebagai film pertama di DC Extended Universe yang mencoba sedikit menggeser serious stuff dari panggung utama untuk kemudian tampil a la sebuah pesta berisikan para kriminal “gila”. Lalu di mana pada akhirnya ia berdiri? Apakah ini tampil lebih baik dari “tawuran” yang inkoheren itu? Apakah ini menjadi sebuah “kekacauan” yang menghibur? Suicide Squad: a bumpy but catchy intro for DC anti-hero.
Pejabat Intelijen USA bernama Amanda Waller (Viola Davis) menganggap bahwa negaranya kini harus mempersiapkan “tameng” yang lebih kuat dan lebih mampu untuk menghadang serta melawan jika kelak the “next Superman” muncul kembali. Waller kemudian mengusulkan agar pemerintah membentuk sebuah satuan tugas namun berisikan anggota yang tidak “biasa”, sebuah tim berisikan para meta-humans yang merupakan kriminal dengan berbagai kekuatan super. Ide tersebut dikabulkan karena dengan menaruh “deadly detector” di dalam tubuh para kriminal tadi maka setiap anggota tim yang kemudian bernama ‘Suicide Squad’ itu akan patuh karena status mereka yang nothing to lose.
Deadshot (Will Smith), Diablo (Jay Hernandez), Slipknot (Adam Beach), Killer Croc (Adewale Akinnuoye-Agbaje), Boomerang (Jai Courtney) dan Harley Quinn (Robbie) “dipaksa” untuk menjadi sebuah tim di bawah pengawasan Kolonel Rick Flag (Joel Kinnaman) dan Katana (Karen Fukuhara). Misi mereka adalah berusaha untuk menggagalkan sebuah rencana besar dan berbahaya yang sedang dilakukan oleh Dr. June Moone (Cara Delevingne) yang tubuhnya digunakan oleh roh penyihir jahat bernama ‘Enchantress’. Celakanya itu bukan sebuah tugas yang mudah bagi Suicide Squad, otak kriminal mereka yang liar masih eksis walaupun berada di bawah kendali Waller, dan di sisi lain Joker (Jared Leto) juga punya rencana lain terhadap salah satu anggota Suicide Squad.
Terasa menggelikan memang menggunakan kata “dipaksa” pada sinopsis di atas tadi, tapi begitulah fakta terbentuknya Suicide Squad di sini. Para penonton yang tidak mengenal latar belakang dari para anti-hero ini lewat comic dan animasi televisi di film ini tentu akan berkenalan dengan mayoritas karakter tim untuk pertama kali, tentu saja tidak termasuk Joker. Butuh proses yang sedikit lebih ekstra untuk menciptakan pondasi bagi masing-masing karakter, hal yang berhasil dilakukan dengan baik oleh David Ayer, make spectators “care” about them. Tapi yang menjadi daya tarik terbesar dari bagian pembuka adalah seperti yang disebutkan di awal tadi usaha untuk membuat ‘Suicide Squad’ menjadi film pertama di DC Extended Universe yang terasa “ringan” berhasil dilaksanakan dengan baik, tone down a bit that “dark thingy” lalu menonjolkan kesan “berpesta” lewat presentasi yang terasa berayun dan absurd.
Premis dengan ide yang aneh tadi membantu terbentuknya ruang untuk melakukan “pesta” tadi. Membawa kriminal untuk bertarung demi tercapainya sebuah kedamaian tentu menarik, layaknya film dengan karakter anti-hero penonton terus berayun bersama gesekan antara sisi baik dan sisi buruk karakter, tapi David Ayer cukup mampu memoles pesona karakter secara overall. Yang menjadi masalah adalah meskipun mampu menangani karakter lengkap dengan elemen teknis seperti action sequences ternyata David Ayer sedikit kedodoran ketika berurusan dengan cerita. Ketika tombol “pause” untuk elemen action ditekan film yang menggunakan sedikit rasa war movies ini menjadi terasa sedikit lebih longgar ketimbang bagian pembuka tadi. Ide yang aneh dan beresiko tadi menghasilkan berbagai boomerang bagi ‘Suicide Squad’, ambil contoh setelah origin stories hal selanjutnya yang tersaji tidak jauh lebih menarik, dan tentu saja cerita yang terasa cukup disjointed.
Akibatnya yang ditemukan oleh penonton setelah itu adalah sebuah formulaic superhero yang terasa setengah matang di sektor cerita. Memang cukup kentara efek yang dihasilkan rating yang turun dari R menjadi PG-13 tapi David Ayer (End of Watch, Sabotage, Fury) tetap mampu menciptakan elemen action yang exciting, meskipun sayangnya tidak dengan narasi. Seandainya ‘Suicide Squad’ murni tampil sebagai sebuah action movie mungkin hasilnya akan jauh lebih baik itu karena momen ketika ‘Suicide Squad’ terasa goyah muncul pada bagian di mana karakter tidak berpesta bersama peluru dan senjata. Bagian di mana David Ayer mencoba mendorong maju “isi” dari konflik dan karakter terasa kurang exciting, dari berjalan bersama hingga berbincang di bar, tidak membosankan namun sedikit mengganggu irama cerita. Hasilnya motivasi dari misi utama terasa ambigu dengan pressure yang terasa kurang kuat, penyampaian beberapa poin penting termasuk yang berkaitan dengan DCEU serta proses pengungkapan juga terasa cukup kasar.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa tim di balik produksi DC Extended Universe masih belum mampu menyatukan cerita dan teknis dalam komposisi yang pas bagi superhero mereka, termasuk menciptakan petualangan yang tampil serius dan santai secara bersamaan serta seimbang. ‘Suicide Squad’ terasa condong ke arah menjadi sajian yang santai di mana cerita hanya menjadi jalan bagi proses perkenalan karakter anti-hero. ‘Suicide Squad’ memiliki presentasi yang bergelombang dengan nada yang terasa kurang kohesif tapi energi yang karakter tampilkan di layar terasa catchy. Ini memiliki semacam craziness yang nasty tapi catchy, tampil berani menjadi sajian superhero yang tampak tidak penting tapi manis ketika menampilkan berbagai slaying, dari pistol, baseball bat, boomerang, hingga api dan samurai, termasuk beberapa tik-tok antar karakter.
Itu mengapa ‘Suicide Squad’ is a weird movie, cukup kacau ketika bertugas mendongeng tapi di dalam kekacauan tadi eksis berbagai fun yang terasa segar. Ya, segar, ini merupakan kombinasi yang aneh antara cerita, tones, moods, dan pacing yang mampu konsisten membuat karakter miliknya terasa menarik meskipun mereka terasa kurang memikat sebagai sebuah tim. ‘Suicide Squad’ tidak ragu untuk “menghajar” penonton dengan berbagai disjointed moments bersama irama offbeat, terasa semrawut bahkan mungkin membingungkan tapi juga terasa “oddly humorous” yang pada akhirnya akan to be loved or hated by its spectators. Feel tersebut tadi juga banyak terbantu oleh kinerja elemen teknis seperti score gubahan Steven Price yang di sini dipadupadankan bersama soundtrack yang oke, dari classic rock hingga modern hip-hop, too many but well chosen to lighten the load tanpa mengganggu craziness yang ingin ditampilkan. Dan hal-hal positif tadi menjadi lengkap ketika ditambah dengan kinerja beberapa cast terhadap karakter mereka masing-masing.
Di sektor ini David Ayer juga kurang mampu menciptakan keseimbangan, tapi bagi karakter yang mendapat porsi lebih besar mereka berhasil tampil memikat. Will Smith tampil cukup baik sebagai Deadshot, karakter yang memiliki paling banyak backstory, punya cukup banyak kesempatan yang mampu dimanfaatkan dengan baik. Yang kedua adalah Harley Quinn, dibentuk dengan manis oleh Margot Robbie lewat sexy, crazy, and memorable performance terutama pada sifat unpredictable yang Harley Quinn miliki. Dan terakhir Joker, yang di sini membawa masalahnya sendiri. Eksekusi Jared Leto tidak luar biasa terlebih kehadiran Joker di sini terasa kurang kuat tapi “feel” dari Joker mampu ia tampilkan dengan baik, crazy and scary. Karakter lainnya juga terasa menarik tapi tidak coba dieksplorasi sedikit lebih dalam sehingga di beberapa moment yang mereka punya kerap terasa one-dimensional, meskipun peran Cara Delevingne terasa cukup mengecewakan, ‘Enchantress’ punya potensi untuk menjadi main villain yang menarik tapi cerita yang ia bawa terasa underwritten.
Overall, ‘Suicide Squad’ adalah film yang cukup memuaskan. ‘Suicide Squad’ is a weird movie, a jarring mix of genres yang terasa bumpy tapi catchy. Tampil menggunakan rasa B-movie David Ayer punya banyak tugas yang tidak semua berhasil ia laksanakan dengan baik terutama pada sektor cerita yang terasa kurang kohesif. Tapi David Ayer mampu menggabungkan elemen action bersama momen individual yang punya hooks oke bersama dengan humor dalam sebuah kombinasi yang seimbang, and keep it all as straight as possible. Perlu waktu untuk merasa terikat pada cerita dan karakter terlebih karena dramatisasi tidak semuanya terasa mumpuni, namun ketika itu telah tercapai muncul sebuah “pesta” absurd yang terasa aneh namun menarik, sebuah konvensi genre dengan overall result yang mampu menampilkan rasa segar ketimbang those “run-of-the-mill” movies. It’s a pleasure hanging out with these characters. Segmented.
Sumber




FILE SIZE MP4=333MB
[UCERCLOUD]
Subtitle: hd-squdscuad-2016.zip | More
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Kakek Salto

Independence Day: Resurgence (2016) BluRay

 
Released
24 June 2016 (USA)
CountryUSA
Language
English
Genres
  Action | Adventure | Sci-Fi
Director
Roland Emmerich
Writers
 Nicolas Wright (screenplay), James A. Woods (screenplay) | 9 more credits »
Starcast
 Liam Hemsworth, Jeff Goldblum, Bill Pullman | See full cast & crew »
Rating
imdb-icon.gif 5.4/10
 
 

 
<


FILE SIZE =352MB
[UCERCLOUD]
Subtitle: br-indpancedysres-2016.zip | More
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: Ariel Nugie
 

Sunday, October 9, 2016

ARQ (2016) WEBRip+Subtitle Indonesia

arq16.jpg
movieinfo.png
Released
16 September 2016 (USA)
Country USA
Language
English
Genres
Sci-Fi | Thriller
Director
Tony Elliott
Writer
Tony Elliott
Starcast
Robbie Amell, Rachael Taylor, Shaun Benson | See full cast & crew »
Rating imdb-icon.gif6.5/10

Sinopsis:
Terperangkap dalam sebuah lab dan terjebak pada putaran waktu, pasangan suami istri tak punya tujuan mencoba mengatur lingkaran waktu saat para penjahat bertopeng mendatangi mereka, dan dalam putaran waktu tertentu, mereka kedatangan robot yang juga menyerang mereka habis-habisan, dan semuanya itu terlihat dalam waktu mundur yang ada dalam pikiran Renton; ada sumber energi baru yang sepertinya bisa menyelamatkan umat manusia.
ARQ.jpg

vlcsnap-2016-09-17-00h06m56s938.png

vlcsnap-2016-09-17-00h07m29s497.png

banner-appwal.jpg
LINK
UCERCLOUD

Subtitle: web-arq-2016.zip | More
Bahasa: Indonesia [Manual]
Format : SUB & SRT
Subtitle By: MoviePrazz