I Love Her

Monday, June 20, 2016

Finding Dory (2016) BLUERAY+Subtitle Indonesia

finding-dory-2016.jpg
movieinfo.png
Released
17 June 2016 (USA)
CountryUSA
Language
English | Indonesian
Genre
Animation | Adventure | Comedy | Family
Directors
Andrew Stanton, Angus MacLane
Writers
Andrew Stanton (original story by), Andrew Stanton (screenplay) | 3 more credits »
Starcast
Ellen DeGeneres, Albert Brooks, Ed O'Neill | See full cast & crew »
Ratingimdb-icon.gif8.2/10

Review:
Jutaan penonton suka dengan Finding Nemo. Tidak bisa dipungkiri itu adalah salah satu karya terbaik yang pernah ‘ditelurkan’ Pixar setelah Wall.E, tetapi yang tidak pernah terbesit di kepala adalah bahwa setelah 13 tahun kemudian, Disney dan Pixar memutuskan untuk merilis sekuelnya. Ya, Finding Nemo sebenarnya bukan jenis animasi yang membutuhkan sekuel. Semua sudah sempurna, tidak ada animasi tentang petualangan mencari anak hilang dan hubungan ayah-anak sekaligus persahabatan yang ditampilkan sebaik Finding Nemo dengan segala pencapaian kualitas animasi tingkat tinggi dan tidak ketinggalan, segudang petuah moral dan hati. Dan jujur saja, selain franchise Toy Story, sekuel produksi Pixar tidak pernah berakhir sesuai harapan, bahkan ketika sang CCO John Lasseter sesumbar mengatakan, “If we have a great story, we’ll do a sequel”, tetapi kenyataannya, Pixar terlihat tidak pernah serius, mereka seperti hanya ingin berjual mainan dan pernak-pernik lihat saja Monster University, lalu yang terburuk Cars dan seri-seri serta spin-off nya yang, yuck!

Pixar memang tidak terlalu bagus bermain-maun dalam ranah sekuel, tetapi selalu ada pengecualian seperti Toy Story 2 dan 3 dan mungkin, Finding Dory. Umurnya mungkin sudah lebih dari satu dekade, penontonnya yang mungkin pada waktu itu masih ingusan sekarang sudah tumbuh menjadi remaja labil, tetapi tidak peduli seberapa lamanya waktu berlalu, karya bagus tidak pernah akan terlupakan. Dan sepertinya Andrew Stanton sang sutradara sekaligus salah satu penulisnya tahu benar untuk tidak mengembangkan seri lanjutannya ini terlalu jauh, sebaliknya ia membawa semua yang terbaik dari seri pertamanya, dari kualitas animasi yang masih sama cantiknya, petualangan seru menjelajah lautan luas termasuk mempertahankan jajaran pengisi suaranya seperti Albert Brooks sebagai Marlin si ikan badut dan tentu saja, Ellen DeGeneres dengan Dory-nya, kemudian memoles kisahnya dengan memberikan lebih banyak porsi kepada Dory si ikan Tang biru amensia.

Jarak antara seri pertama dan keduanya ini mungkin terbentang cukup jauh, tetapi kisah di Finding Dory sendiri hanya berjarak satu tahun setelah pencarian Nemo yang hilang. Dory kini hidup bahagia bersama Marlin dan Nemo di Great Barrier Reef. Namun suatu ketika, tiba-tiba saja Dory teringat masa lalunya. Memorinya membawanya kembali ketika ia kecil dan kedua orangtuanya, Jenny (Diane Keaton) dan Charlie (Eugene Levy). Dari titik ini perjalanan besar Dory mencari jalan pulang ke kampung halamannya pun dimulai. Tentu saja meski selalu cemas seperti biasanya, Marlin bersama Nemo akhirnya bersedia untuk menemani Dori untuk sekali lagi menjelajah lautan.

Jika ada satu-satunya kelemahan yang bisa kamu temukan dalam Finding Dory, mungkin itu terletak pada pengulangan formula yang sama dengan Finding Nemo, ya ia terasa terlalu familiar tanpa ada sesuatu yang benar-benar baru. Apa yang bisa kamu harapkan lagi, judulnya hanya diganti dari “Nemo” menjadi “Dory” yang tentu saja secara otomatis fokus utama ceritanya kemudian bergeser dengan lebih banyak menampilkan narasi si ikan biru pelupa itu ketimbang Nemo dan Marlin yang sedikit tersingkirkan. Tak mengapa, karena meski repetitif bukan berarti ia berakhir buruk.

Karakter Dory itu sendiri adalah karakter spesial, ia jelas pantas mendapatkan latar belakang dan eksplorasi kisahnya sendiri setelah apa yang dilakukannya di Finding Nemo. Dan dalam kasus ini Stanton bersama co-writer Victoria Strouse memberi penghormatan besar kepada Dory dengan segala kisah masa lalu yang terbilang tragis sekaligus emosional dan menyentuh, diwakili melalui fragmen-fragmen memori yang melompat ke belakang setiap kali ingatannya kembali. Tentu saja imbasnya terjadi pengurangan jatah cerita buat pasangan ayah-anak, Marlin dan Nemo yang kini hanya terkesan sebagai karakter pembantu saja.

Jika ada yang berbeda mungkin adalah pemilihan lokasinya, Finding Nemo menghabiskan durasinya di samudera Pasifik dengan segala biota laut ‘liarnya’ yang indah, sementara Finding Dory lebih banyak berada di sebuah institusi kelautan yang terletak di Morro Bay, California dengan suara Sigourney Weaver yang kerap bergema melalui corong informasi. Dari tempat inilah petualangan sebenarnya baru dimulai. lupakan saja serangan cumi-cumi raksasa yang tidak berkesan di awal-awal film itu apalagi membandingkannya dengan predator-predator di Finding Nemo, tetapi perjalanan besar melewati setiap area institusi itu adalah pengalaman baru yang menyenangkan.

Di sana Dory, Nemo dan Marlin juga bertemu karakter-karakter baru yang tak kalah seru dan kocak, sebut saja Hank (Ed O’Neill) si septopus (begitu Dory menyebutnya karena ia hanya memiliki tujuh tentakel) yang jago berkamuflase, Destiny (Kaitlin Olson) si hiu paus penderita rabun jauh, Baily (Ty Burrell) si hiu beluga serta Idris Elba and Dominic West yang mengisi suara sepasang singa laut, Fluke dan Rudder.

Pastinya belum lengkap membicarakan Finding Dory tanpa membahas kualitas animasinya. Finding Nemo bisa dikatakan adalah salah satu animasi paling cantik yang pernah dibuat, kini dalam Finding Dory, para animator-animator jenius Pixar tetap mempertahankan segala yang terbaik dari Finding Nemo kemudian memolesnya, menaikkan tingkatannya lebih tinggi dengan teknologi yang lebih canggih dan baru dan tentu saja lebih mahal. Lihat saja bagaimana animasi airnya yang semakin nyata, teknis pencahayaan dan photorealistic-nya menghasilkan tekstur sempurna.

Teknis yang bagus akan menjadi percuma jika tidak didukung dengan penyutradaraan yang bagus pula, dalam kasus ini Stanton sekali lagi memberikan kemampuan terbaiknya, mengolah setiap adegan dan setiap momen menjadi sajian penuh emosi yang teraduk-aduk, ada rasa senang, tegang, sedih dan haru menikmati perjalanan Dory yang malang mencari orangtua dan jati dirinya, sementara Thomas Newman melakukan pekerjaannya mengiringi petualangan ini dengan scoring dan pemilihan musik yang tepat sasaran, seperti Unforgettable-nya Nat King Cole di penghujung cerita.
Sumber
rzWGMiTrrMV4OGjBL52Z5QGoVSD.jpg

will-finding-dory-be-different-the-bigge

v-poiskah-dori.jpg

banner-appwal.jpg

Download Film Finding Dory (2016) Blue Ray  Subtitle Indonesia MP4 High Quality:

file size :285 mb
MP4
link

[UCERCLOUD]


0 comments:

Post a Comment